INILAH YANG TERJADI KETIKA TIUPAN SANGKAKALA UNTUK MEMBANGKITKAN MAKHLUK

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sisa-Harimanusia---Sangkakala atau dalam bahasa Arabnya Shuur adalah bagian dari rukun Iman bagi ummat Islam, yaitu beriman kepada adanya Malaikat. Kemudian malaikat yang wajib diimani, diantaranya adalah malaikat bernama Israfil yang tugasnya meniup sangkakala. Hal ini sejalan dengan apa yang telah di jelaskan dalam Al-Qur'an :

Kemudian Allah SWT berfirman : "Wahai Israfil, berdirilah dan tiuplah sangkakala ini dengan tiupan yang membangkitkan." Maka Malaikat Israfil berdiri dan meniup sangkakala tersebut, seraya memanggil : "Wahai ruh-ruh yang telah keluar, tulang-tulang yang sudah hancur, jasad-jasad yang sudah membusuk, otot-otot yang sudah terputus, kulit-kulit yang sudah tercabik-cabik dan rambut yang sudah rontok, bangkitlah kalian semua untuk memenuhi keputusan". Maka bangkitlah mereka semua dengan perintah Allah SWT. Mereka sama melihat ke langit yang benar-benar telah bergoncang, melihat ke bumi yang telah diganti, melihat onta-onta yang sedang bunting ditinggalkan, melihat hewan-hewan buas telah dikumpulkan, melihat ke lautan yang telah meluap dan melihat ruh-ruh yang telah disatukan dengan jasadnya, melihat Malaikat Zabaniyah yang telah dihadirkan, melihat matahari telah dipadamkan, melihat neraca yang telah dipasang, melihat surga yang telah dibuka, maka masing-masing orang mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

Kemudian orang-orang kafir dikeluarkan dari kuburnya dalam keadaan tanpa memakai alas kaki dan juga tidak memakai secarik kain pun.

Rasulullah SAW. pernah ditanya tentang makna yang terkandung dalam firman Allah SWT. dalam surat An-Naba, ayat 18, yang artinya sebagai berikut : "Ketika sangkakala ditiup, maka datanglah mereka berbondong-bondong". Maka Rasulullah SAW. menangis mendengar pertanyaan itu, kamu bertanya kepadaku tentang kejadian yang besar, sesungguhnya pada waktu itu adalah telah datang hari kiamat, dimana beberapa kamu dari umatku akan dikumpulkan menjadi 12 golongan";

Adapun golongan yang pertama adalah mereka dikumpulkan dalam bentuk kera, mereka itu adalah orang-orang yang suka memfitnah terhadap manusia yang lain.

Golongan Yang kedua adalah mereka dikumpulkan dalam bentuk babi hutan, mereka itu adalah orang-orang yang ahli makan barang haram.

Yang ketiga adalah mereka dikumpulkan dalam keadaan buta, kebingungan dan selalu bersandar pada manusia lain, mereka itu adalah orang-orang yang melanggar hukum-hukum Allah dan tidak adil dalam memutuskannya.

Yang keempat adalah mereka dikumpulkan dalam keadaan tuli dan bisu, mereka itu adalah orang-orang yang menyombongkan diri dengan amal perbuatannya.

Yang kelima adalah mereka dikumpulkan dalam keadaan mengalir nanah dari mulutnya dan menggigit-gigit lidahnya, mereka itu adalah para ulama yang mengingkari antara perkataan dan perbuatannya.

Yang keenam adalah mereka dikumpulkan dalam keadaan tubuhnya penuh dengan luka dari api neraka, mereka itu adalah orang-orang yang menjadi saksi-saksi palsu.

Yang ketujuh adalah mereka dikumpulkan dalam keadaan telapak kakinya berada di dahi dengan diikatkan ada jambul kepalanya, yang baunya mereka lebih busuk dari bangkai, mereka itu adalah orang-orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya untuk bersenang-senang dari perkara haram.

Yang kesembilan adalah mereka dikumpulkan dalam keadaan mabuk yang jatuh bangun ke kanan dan kekiri, mereka itu adalah orang-orang yang tidak menjauh diri dari hal-hal yang membicarakan orang lain.

Yang kesepuluh adalah mereka dikumpulkan dalam keadaan menjulurkan lidahnya dari mulutnya, mereka itu adalah orang-orang yang suka mengadu domba.

Yang kesebelas adalah mereka itu dikumpulkan dalam keadaan mabuk, mereka itu adalah orang-orang yang bercakap-cakap di dalam masjid tentang masalah duniawi.

Dan yang kedua belas adalah mereka itu dikumpulkan dalam bentuk babi hutan, mereka itu adalah orang-orang yang pemakan barang riba.


Umat Nabi Muhammad SAW. dikumpulkan juga menjadi 12 golongan.

Di dalam hadist yang lain diceritakan, dari Mu'adz bin jabal ra. bahwa Nabi SAW. bersabda : "Apabila telah tiba hari kiamat, hari kesedihan dan hari penyesalan, maka Allah SWT. mengumpulkan umatku dari kubur mereka menjadi 12 golongan : 

Adapun yang pertama adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan tidak memiliki tangan dan kaki. Kemudian ada pemanggil dari hadapan Allah Yang Maha penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang suka menyakiti tetangganya, mati sebelum bertaubat. Maka inilah balasan untuk mereka dan nerakalah tempat mereka akan kembali".

Yang kedua adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam bentuk hewan melata, ada yang mengatakan hewan itu adalah babi hutan. Kemudian ada pemanggil dari hadapan Allah yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang lengah dalam mengerjakan shalat dan mati sebelum taubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan nerakalah tempat mereka akan kembali".

Adapun golongan yang ketiga adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan perut yang besar bagaikan gunung yang dipenuhi oleh ular dan kalajengking mereka itu seperti keledai. Kemudian ada pemganggilan dari hadapan Allah Yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang enggan untuk membayar zakat dan mati sebelum bertaubat.

Golongan yang keempat adalah : mereka dikumpulkan dari kuburannya dalam keadaan mengalir darah dari mulutnya sedangkan usus mereka menjulur ke tanah, serta dari mulut mereka keluar api. Maka ada pemanggil dari hadapan Allah Yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang berdusta di dalam berjualan dan pembelian dan mereka mati sebelum bertaubat, maka inilah pembalasan bagi mereka dan ke nerakalah tempat mereka akan kembali.

Golongan yang kelima adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan berbau busuk, yang baunya melebihi dari bangkai. Kemudian ada panggilan dari hadapan allah yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang menyembunyikan kemaksiatannya dengan samar dari hadapan manusia dan tidak tahut dihadapasn Allah SWT. Mereka mati sebelum bertaubat, maka inilah pembalasan bagi mereka dan kenerakalah tempat mereka akan kembali.

Golongan yang keenam adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan terputus dari belakang. Maka ada pemanggil dari hadapan Allah Yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang tidak menyaksikan dan membuat kedustaan dan mereka mati sebelum bertaubat, maka inilah pembalasan bagi mereka dan nerakalah tempat mereka akan kembali.

Golongan yang ketujuh adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan tidak mempunyai lidah dan dari mulutnya mengalir nanah dan darah. Maka ada pemanggil dari hadapan Allah Yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang mencegah memberikan kesaksian yang benar dan mati sebelum bertaubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan ke nerakalah tempat mereka akan kembali.

Golongan yang kedelapan adalah mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan menundukan kepalanya, sedangkan kami mereka berada di atas kepalanya, serta dari farjinya mengalir nanah yang kental. Maka ada pemanggil dari hadapan Allah yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang berzina dan mati sebelum bertaubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan ke nerakalah tempat mereka akan kembali.

Golongan kesembilan adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan wajah yang hangus, kedua matanya melotot, serta peruntya penuh dengan api. Maka ada pemanggil dari hadapan Allah Yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan aniaya dan mati sebelum bertaubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan kenerakalah tempat mereka akan kembali.

Golongan yang kesepuluh adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan berpenyakit kusta dan belang. Maka ada pemanggil dari hadapan Allah yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang berbuat durhaka kepada kedua orang tua dan mati sebelum bertaubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan ke nerakalah tempat mereka akan kembali.

Adapun golongan yang kesebelas adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan buta hatinya, giginya bagaikan tanduk, bibirnya sama kenser di atas dadarnya, lidahnya menjulur di atas perutnya, perut mereka seakan menggantung ke pahanya dan dari perutnya terus keluar kotoran. Maka ada pemanggil dari hadapan Allah SWT. Yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang minum arak dan mati sebelum bertaubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan kenerakalah tempat mereka akan kembali.

Dan adapun golongan yang kedua belas adalah : mereka dikumpulkan dari kuburnya dalam keadaan wajah mereka bersinar bagaikan bulan purnama dan mereka ini melewati shiratal Mustaqim dengan cepat bagaikan kilat yang menyambar, Maka ada pemanggil dari hadapan Allah SWT. Yang Maha Penyayang, "Mereka itu adalah orang-orang yang berbuat kebajikan, mencegah dari kemaksiatan, memlihara shalat lima waktu dengan berjamaah dan mereka mati dalam keadaan bertaubat. Maka inilah balasan bagi mereka dan kesurgalah tempat mereka akan kembali berserta ampunan, keridhloan, rahmat dan kenikmatan Allah SWT. Karena sesungguhnya mereka itu sama ridlo kepada Allah SWT. dan Allah SWT.pun ridlo kepada mereka.


INILAH 3 TIUPAN SANGKAKALA DI WAKTU KEHANCURAN DUNIA

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sisa-Harimanusia----Ketika hari akhir, dan dunia telah mendekati kehancuran mutlak karena sudah diambang kiamat Kubra. Allah akan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila waktu kehancuran dunia dan alam semesta (kiamat) telah tiba.

Sebagaimana disebutkan dalam beberapa surah Al-Qurán dan hadis nabi jumlah tiupan ada dua kali. Tiupan pertama untuk mematikan seluruh makhluq, dan tiupan kedua untuk membangkitkan kembali. Secara jelas, hal ini digambarkan didalam Al-Qurán Surah Zumar 68 yang artinya : 

"Dan ditiuplah sangkakala maka matilah semua yang dilangit dan yang ada dibumi, kecuali mereka yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup tiupan yang lain (yang kedua), tiba tiba mereka terbangun melihat.." (Az-Zumar : 68)


Ada juga yang berpendapat, bahwa tiupan sangkakala jumlahnya tiga kali. Tiupan pertama untuk mengagetkan, tiupan kedua untuk membinasakan dan tiupan ke tiga untuk membangkitkan. 

Berikut penjelasan tentang 3 tiupan yang dilakukan malaikat Israfil yang akan mengguncangkan dan menghancurkan dunia itu :

1. Tiupan Pertama, Tiupan Guncangan

Hal pertama yang mengetuk pendengaran penduduk dunia setelah datangnya tanda-tanda Kiamat kubro adalah nafkhatul faza’ (tiupan kekagetan) yang mengalir dari tiupan sangkakala. Tidak seorang pun mendengarnya kecuali mengangkat lehernya untuk mendengar perkara besar ini. Inilah makna firman-Nya Taala ;

Apabila ditiup sangkakala, maka waktu itu adalah waktu (datangnya) hari yang sulit, bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah.” (QS. Al-Muddatstsir: 8-10).

Allah berfirman:
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri.”
(An Naml: 87)

Tiupan yang pertama ini adalah panjang dan menyebabkan keguncangan dan kepanikan semua yang berada di langit dan di bumi, kecuali orang-orang yang dikehendaki oleh Allah, yaitu para Nabi dan para syahid. Tiupan ini akan menggetarkan dan membuat panik semua yang hidup, sedangkan para Rasul dan Syahid adalah hidup disisi Tuhan mereka, maka Tuhanpun melindungi mereka dari guncangan tiupan ini.

Tiupan ini akan mengguncangkan bumi seguncang-guncangnya, mendatarkan gunung dengan bumi selumat-lumatnya, meletuskan gunung-gunung dengan sangat sehingga menjadi debu yang bertebaran, membuat laut-laut saling beradu dan mengeluarkan api yang menyala, langit akan pecah secara luar biasa dan hilanglah hukum grafitasi yang biasa kita kenal, bintang-bintang berjatuhan, planet-planet saling bertubrukan, bersatulah matahari dengan bulan dan hilanglah cahaya benda tersebut, setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti sebelum Allah menciptakannya yaitu hanya berupa kabut dan gas (asap).

Allah berfirman:
”Hai manusia, bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya guncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang amat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan ini; lalai lah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusukannya dan gugurlah semua kandungan seluruh wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka semua tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat kerasnya.” (Al Hajj: 1-2)

2. Tiupan Kedua, Tiupan Kejutan (Pingsan) dan Kematian

Malaikat Israfil akan diperintahkan oleh Allah untuk meniupkan ‘Shur’ (terompet sangkakala) sebanyak tiga kali tiupan bila kiamat telah tiba. Setelah tiupan pertama, Allah memerintahakan ‘Shur’ pada kali yang kedua.

Pada tiupan kedua ini, maka terkejutlah (pingsan) dan matilah semua makhluk yang berada di langit dan di bumi (termasuk para nabi dan syahid) kecuali mereka-mereka yang dikehendaki oleh Allah, yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail dan empat malaikat pembawa Arsy. Malaikat para pembawa ‘Arsy adalah berjumlah empat malaikat, maka apabila telah berdiri hari kiamat bergabunglah mereka kepada empat malaikat yang lain.

Allah berfirman:
Dan ditiuplah sangkakala maka matilah siapa yang ada di langit dan di bumi kecuali siapa-siapa yang dikehendaki oleh Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (keputusannya masing-masing).” (Az Zumar: 68)

Kemudian Allah memerintahkan malaikat maut untuk mencabut nyawa Jibril, Mikail, Israfil dan para malaikat pembawa Arsy yang empat, maka tidak ada yang tersisa kecuali Allah dan malaikat maut.
Kemudian Allah berkata kepada malaikat maut:
Wahai malaikat maut, kamu adalah salah satu dari makhluk-makhluk Ku, maka sekarang matilah kamu”, dengan demikian matilah malaikat maut dan tidak ada yang tersisa kecuali Allah Yang Maha Perkasa, Yang Hidup, Yang tidak pernah mati, Yang Awal Yang tidak ada sebelumnya sesuatu apa pun, Yang Akhir Yang tidak ada sesudahnya sesuatu apapun.

Kemudian Allah berkata: “Akulah raja, Akulah Penguasa, Dimanakah raja-raja bumi? Dimakah para penguasa? Dimanakah orang-orang yang sombong? Dan untuk siapakah kekuasaan pada hari ini? Maka Dzat menjawab dengan berkata: “Bagi Allah yang Maha Esa lagi Perkasa.”

Keadaan alam semesta akan tetap seperti diatas selama 40 hari sebagaimana yang diterangkan oleh hadis shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim dari Abi Hurairah:
“Antara dua tiupan adalah 40”, orang-orang bertanya: “40 harikah wahai Abu Hurairah?”, ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 tahunkah?”, Abu Hurairah menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab”, mereka bertanya lagi: “40 bulankah?”, Ia menjawab: “Saya tidak tahu dan saya enggan untuk menjawab.”

Kemudian setelah itu Allah menurunkan hujan dari langit seperti gerimis atau bayangan (naungan), yangmana dengannya tumbuhlah semua jasad makhluk dan sesungguhnya semua manusia akan hancur kembali kecuali “ekor yang terakhir” (tulang yang ada dipunggung paling bawah), darinyalah tumbuh tubuh atau jasad dan tersusun kembali.

Setelah sempurna penciptaan tersebut kemudian Allah menghidupkan Israfil sebagai makhluk yang dihidupkan, kemudian memerintahkan untuk berseru dengan mengatakan: “wahai tulang-tulang yang hancur, sendi-sendi yang terputus, bagian-bagian yang terpisah dan rambut-rambut yang tercabik sesungguhnya Allah memerintahkan kamu untuk bersatu kembali untuk keputusan keadilan..”

(Lihat bab: Hasyiyat Asshary terhadap Tafsir Jalalain, 3:328 pada ayat 53, surat Yasin, yaitu yang berarti: “Sesungguhnya ia hanyalah sekali tiupan saja, maka tiba-tiba mereka sudah dihadirkan di hadapan kami)

3. Tiupan Ketiga, Tiupan Kebangkitan

Pada ‘Shur’ (terompet sangkakala) terdapat lobang-lobang yang banyak sesuai dengan jumlah roh atau nyawa semua makhluk, maka Israfil pun meniupnya dan terbanglah semua roh ke jasadnya masing-masing. Arwah kaum Mukminin akan terbang dengan memancarkan nur (cahaya) sedangkan arwah kaum kafir akan menimbulkan kegelapan, kemudian Allah berkata: “Demi kebesaran dan keperkasaanku semua roh harus benar-benar kembali kepada jasadnya yang dulunya ia huni di dunia”.

Dengan demikian bersemayamlah setiap roh di jasadnya dan setiapnya akan bangun dari kuburnya masing-masing sedangkan kepalanya masih bergelimang tanah, dan berkatalah orang-orang kafir: “Inilah adalah hari yang sulit”, sedangkan orang-orang Mu’min berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami”.

Seorang ulama Yahudi datang kepada Nabi dan berkata: “Hai Muhammad atau hai Abul Qasim! Pada hari kiamat, Allah menggenggam langit dengan satu jari tangan, bumi dengan satu jari, gunung dan pepohonan dengan satu jari, air dan tanah dengan satu jari, begitu pula semua makhluk yang lain dengan satu jari. Kemudian Dia menggoyangkan mereka semua sambil berfirman: ‘Akulah Raja, Akulah Raja!’” Rasulullah tertawa kagum mendengar perkataan orang alim itu. Beliau membenarkan keterangan orang itu, kemudian membacakan ayat: “Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya, padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nya pada hari kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan-Nya. Maha Suci Tuhan dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.” (Shahih Muslim No. 4992).

Baca juga :  Inilah yang terjadi ketika tiupan sangkakala untuk membangkitkan makhluk !!

INILAH GAMBARAN KEADAAN PINTU SURGA DI AKHIRAT

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

surga, pintu akhirat, masuk surga, jenis-jenis pintu surga, pintu  surga untuk manusia
Surga atau sorga berasal dari bahasa Sanskrit (Sanskerta) yaitu svarga, Svarga berasal dari dua suku kata, svar yang artinya cahaya dan ga yang artinya perjalanan. Berarti, surga pada mulanya mempunyai makna perjalanan menuju cahaya atau menjadi satu dengan cahaya. swarga merupakan alam yang penuh kenikmatan tempatnya para sukma orang-orang yang hidupnya penuh dengan kebajikan. Dalam pengertian semula, surga itu adanya ya sekarang ini. Tidak menunggu hingga hancurnya alam semesta ini.

Allah SWT berfirman, "Dan orang-orang yang bertaqwa kepada Tuhan dibawa ke dalam surga berombong-rombonga (pula). Sehingga apabila mereka sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya terlah terbuka dan para penjaganya berkata, 'Kesejahteraan (dilimpahkan)  atasmu. Berbahagialah kamu maka masuklah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.'" (QS. Az Zumar: 73).

Surga adalah negeri Allah, tempat orang-orang yang dekat dengan-Nya. Negeri seperti itu hanya bisa dimasuki setelah mengalami peristiwa-peristiwa dahsyat, yang dimulai sejak hamba dilahirkan di dunia. Setelah melalui berbagai tingkat kehidupan dan mengalami berbagai kesulitan. Allah SWT mengijinkan bagi penutup para Nabi dan Rasul-Nya untuk memohon syafaat kepada-Nya guna membuka pintu surga bagi mereka. Karenanya jangan sampai orang membayangkan surga itu seperti hotel yang bisa dimasuki oleh siapa saja yang mau. Surga Allah itu mahal. Untuk mencapainya manusia harus bersusah payah dengan tidak mengikuti hawa nafsunya.

Renungkanlah kegembiraan para penghuni surga ketika digiring bersama-sama dalam kelompok-kelompok. Mereka semua bergembira dan saling memberi khabar gembira seperti ketika berada di dunia. Begitu pula penghuni neraka. Mereka digiring ke sana dalam kelompok-kelompok dan saling melaknat satu sama lain. Hal ini lebih menimbulkan kehinaan dan kecemaran daripada mereka yang digiring satu persatu. Penjaga surga berkata kepada penghuninya: "Salaamun alaikum." Mereka menyambut penghuni surga dengan salam yang berarti keselamatan dari setiap keburukan dan gangguan. Kemudian berkata mereka, "Berbahagialah kamu, masukilah surga ini sedang kamu kekakal di dalamnya." Yakni dengan selamat dan baik, karena Allah mengharamkannya, kecuali atas orang-orang yang baik. Oleh karena itu penjaga surga mengabari mereka dengan keselamatan, kebaikan dan kekal di dalamnya.

Renungkanlah perkataan penjaga surga kepada penghuninya :

"Masuklah kamu kedalamnya." Dan perkataan penjaga neraka kepada penghuninya, "Masuklah kamu kedalam pintu-pintu jahanam." Di balik kedua kalimat tersebut ada rahasia dan makna yang indah. Yaitu, oleh karena ngeri hukuman dan pintu-pintunya adalah sesuatu yang paling buruk, paling panas dan paling besar kesedihannya, maka orang yang memasukinya disambut dengan siksaan yang lebih keras dari itu, sehingga timbul kesedihan dan kesusahan dengan memasuki pintu-pintunya. Kalimat :

"Masuklah pintu-pintunya", adalah untuk merendahkan dan menghinakan mereka. Kemudian dikatakan kepada mereka: "Tidak cukup kamu memasuki pintu-pintunya yang buruk, tetapi kamu juga kekal didalamnya. Adapun surga adalah negeri kemuliaan yang disediakan Allah bagi para wali-Nya. Karenanya mereka pun diberi kabar gembira bahwa mereka akan masuk ketempat duduk dan tinggal serta kekal di dalamnya. 

Telah diriwayatkan bahwa surga mempynyia delapan pintu sebagaimana disebutkan dalam Sahihain dan yang lainnya.

Di antara hadis-hadis itu ialah :

Dari Sahl bin Sa'ad ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda :

"Di surga ada delapan pintu dan salah satu pintunya bernama Rayyan. Ia hanya dimasuki oleh orang-orang yang banyak berpuasa."

Dari Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda, "Barang siapa membelanjakan dua macam dalam suatu keperluan demi agama Allah, ia pun dipanggil dari pintu-pintu surga: "Hai hamba Allah, ini adalah kebaikan'.

Barang siapa banya shalatnya, ia pun dipanggil dari pintu shalat. Dan orang yang termasuk ahli jihad, ia pun dipanggil dari pintu jihad.

Barang siapa termasuk ahli sedekah, ia pun dipanggil dari pintu Ar Rayyan."

Kemudian Abu Bakar berkata, "Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi terbusanmu, bukanlah keharusan atas setiap orang untuk dipanggil dari pintu-pintu itu.

Apakah orang yang dipanggil dari semua pintu itu? "Nabi SAW. menjawab, "Ya, dan aku berharap engkau termasuk mereka." (HR. Syaikhain).

Dari Umar bin Khattab dari Nabi SAW., beliau bersabda:

"Tidaklah seseorang dari kamu berwudhu dan melebihkannya atau menyempurnakannya wudhunya, kemudian mengucapkan/; "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah sendiri, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. melainkan dibukakan baginya pintu-pintu surga yang delapan dan dimasuki dari manapun yang dikehendakinya."

Tirmizi menambahkan sesudah tasyahhud:

"Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci." (HR.Muslim).

Dari Abu Hurairah, ia berkata, Sebuah mangkuk berisi roti, lemak, dan daging diletakan. Kemudian beliau mengambil bagian paha yang paling disukainya.

Beliau menggigitnya sekali dan berkata. Aku adalah pemimpin umat manusia pada hari kiamat'.

Beliau menggigitnya sekali lagi dan berkata. Aku adlaah pemimpin umat manusia hari kiamat'.

Ketika melihat para sahabatnya tidak bertanya, beliau berkata, mengapa kalian diam saja?

Maka para sahabat bertanya, 'Bagaimana itu. Ya Rasulullah?'

Nabi SAW. Menjawab, 'Semua manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam. Mereka bisa mendengar orang yang memanggil dan pula melihatnya'.

Kemudian ia menyebutkan hadis syafaat yang selengkapnya dan pada akhirnya Nabi SAW. berkata, 'Kemudian aku pergi menuu bawah Arsy lalu bersujud kepada Tuhanku. Allah menematkan aku dalam kedudukan yang tidak pernah ditempati oleh siapa pun sebelum dan sesudahku.

Demi Allah yang  nyawa Muhammad berada di tangan-Nya "Sesungguhnya jarak antara dua sisi suraga adalah seperti antara Mekah dan Hajar." Ibnu Qayyim menyebutnya dalam Hadil Arwah, bahwa: ke-sahih-annnya telah disepakati. Dalam suatu lafal disebutkan: "Seperti antara Mekah dan Hajar atau antara Mekkah dan Basra."

Ringkasnya delapan pintu surga adalah :
  • Pintu Pertama : pintunya para nabi, para rasul, para syuhada dan para dermawan
  • Pintu kedua : pintunya orang yang mendirikan shalat dan orang yang memperbaiki wudhunya dan menyempurnakan rukun-rukun shalat
  • Pintu ketiga : pintunya orang yang mengeluarkan zakat dengan hati ikhlas
  • Pintu keempat : pintunya untuk orang yang beramar ma'ruf nahi munkar, memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
  • Pintu kelima : untuk orang yang menahan hawa nafsu dari shawatnya dan mencegah hawa nafsunya.
  • Pintu keenam : untuk orang-orang yang menjalankan ibadah haji dan umrah.
  • Pintu ketujuh : pintu untuk orang yang ahli jihad, berjuang dijalan dijalan Allah.
  • Pintu kedelapan : untuk orang yang bertaqwa, orang yang memejamkan matanya dari barang haram, orang yang berbuat kebaikan.
Ada juga pintu-pintu surga lainnya yaitu : 
  • Pintu para Nabi dan Rasul
  • Pintu Zakat
  • Pintu Haji
  • Pintu syahadat dan shalawat
  • Pintu Syuhada
  • Pintu Shalihin
  • Pintu Shaddiqin
  • Pintu Rahmat
  • Pintu Taubat.
Demikian tentang gambaran keadaan pintu surga di akhirat, semoga bermanfaat bagi pemirsa sekilian yang dirahmati Allah...semoga kita termasuk orang-orang yang akan menuju kepintu surga-Nya kelak..Amiin Ya  Rabbal Alamin ..


SEKILAS TENTANG PENGANTAR ILMU HADITS

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Pengantar Ilmu Hadits

Keharusan berpedoman kepada Al Qur'an dan Al Hadits

Tidak ada satu pun yang berselisih di kalangan ulama Islam bahwa sesungguhnya struktur dasar atau sumber pokok hukum islam itu ada dua, yaitu al Qur'an dan al Hadits Rosululloh saw.

Yang di maksud dengan Al Qur'an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Rasulullah saw melalui malaikat jibril yang di tulis dalam mushaf dan di riwayatkan dengan jalan mutawatir.

Sesangkan Al Hadits adalah apa-apa yang datang dari nabi saw berupa perkataan, perbuatan, atau taqrir (persetujuannya).


Pengertian Hadits

Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan dan persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.

Ada banyak ulama periwayat hadits, namun yang sering dijadikan referensi hadits-haditsnya ada tujuh ulama, yakni Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, Imam Turmudzi, Imam Ahmad, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah.


Ilmu Musthalah Hadits

Ilmu Musthalah Hadits ialah ilmu untuk melakukan kritik hadits atau memeriksa dan menilai hadits. Dalam ilmu ini akan dibahas beberapa istilah dan kaidah yang harus diketahui ketika kita hendak memeriksa hadits, tujuannya ialah untuk memisahkan yang benar-benar hadits dan yang bukan hadits (palsu), untuk kemudian hadits yang benarnya itu di amalkan


(Sumber :Buku Panduan Ilmu Musthalah Hadits, penyusun Agah Nugraha)

INILAH ALASAN SYETAN MENGANJURKAN MANUSIA MEMISAHKAN DUNIA DENGAN AKHIRAT

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Sisa-harimanusia--mengenai dunia dengan akhirat, juga syetan menggunakan kesempatan untuk menipu manusia. Dalam Islam dan agama Allah menyuruh supaya manusia mengutamakan keperluan dunianya, sebagaimana juga disuruh mengutamakan kepentingan akhiratnya.

Seperti kita pahami bersama, dunia tanpa akhirat membuat sesat. Dan akhirat tanpa dunia membuat kita melarat yang tentunya kemiskinan yang terjadi akan menjadi penyebab kekufuran.

Maka syetan memperdayakan manusia dengan menyuruh mementingkan yang satu dengan menyia-nyiakan yang lainnya. Oleh karena itu, ada orang yang hanya mengurus dunia saja. Siang-malam, segala usahanya hanya ditumpahkan untuk urusan dunia. Tidak ada sedikitpun perhatiannya kepada urusan akhirat, tempat kembalinya yang kekal.

Sebaliknya ada yang hanya mengurus urusan akhirat saja. Tidak ada sedikit juga perhatiannya kepada urusan dunia, sehingga ia hidup melarat dan sengsara, mengharapkan belas kasihan orang terkadang ia meminta-minta dan mengemis.

Kedua-dua cara itu sangat menguntungkan syetan, karena dengan itu manusia telah menyimpang dari Allah, dan itulah yang paling utama dituju oleh syetan. Sabda Nabi Muhammad s.a.w :

"...Bukanlah orang yang paling baik daripadamu itu yang meninggalkan dunianya karena akhiratnya, dan tidak pula yang meninggalkan akhiratnya karena dunianya, sebab dunia itu penyampaian kepada akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban atas manusia. (Riwayat Ibnu 'Asakir')

Dan Allah s.w.t telah berfirman :


...Dan tuntutlah negeri akhirat dan kurnia yang telah diberikan Allah kepadamu, dan janganlah engkau melupakan bagianmu dari dunia ini".(Q.S Al-Qashash 77)


Syetan menggoda dan menyuruh manusia 'riya';

Dalam menggangu amal kebajikan dan ibadat manusia, demikian juga syetan mempunyai caranya.

Mula-mula dibisikan supaya manusia tidak mengerjakannya, yakni disuruh tinggalkan amal kebajikan dan ibadat itu. Pendeknya dihalangi dengan bermacam-macam jalan dan berupa-rupa alasan yang memberatkan, seperti dikatakannya, bahwa ibadat itu capek, letih, membuang waktu, kurang tidur, tidak ada untungnya dan lain-lain sebagainya.

Kalau manusia telah dapat melawan semua gangguan dan bisikan syetan itu, maka syetan tidak berputus-asa, ia putar haluan lain, sebaliknya dari bisikan semula, yaitu ia mendorong keras dan menganjurkan, supaya manusia rajin beribadat dan beramal saleh, memperbanyak sedekahdan menderma dan sebagainya. Lalu dibisikanny, bahwa amal-ibadahnya paling baik dan paling sempurna, maka timbulah di dalam hati manusia itu perasaan 'ujub'merasa bangga akan amalnya, dan timbul riya'nya kepada manusia. Dengan demikian, ia sudah tidak ikhlas lagi beribadat dan beramal saleh karena Allah, tetapi sudah berubah menjadi kerana riya, ingin dilihat dan dipuja orang.

Kedua-duanya jalan itu, yakni tidak beribadat dan tidak beramal saleh, atau mengerjakannya karena riya, adalah menguntungkan syetan saja. Ynag pertama manusia menjadi malasdan enggan beribadat, atau melakukan amal kebajikan. Yang kedua, amal-ibadat manusia jadi tidak diterima, karena amal-ibada yang diterima, hanyalah yang dikerjakannya karena Allah, sebagaimana diterangkan oleh Nabi Muhammad s.a.w dalam sabdanya :

"...Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menerima satupun amal, melainkan yang dikerjakan dengan ikhlas karena-Nya, dan menuntut keridhaan-Nya"  (Riwayat Nasa-1).

Orang yang djiwanya disucikan Allah, berbuat amal kebajikan dan beribadat semata-mata karena Allah, tidak karena riya atau mengharapkan pujian dari manusia, tidak karena keuntungan benda yang diharapkan. Maka orang yang ikhlas inilah yang dikatakan di dalam Al-Qur'an sebagai "Mukhalashin", yakni orang yang diikhlaskan atau disucikan, sedangkan syetan sendiri telah mengakui, bahwa selama manusia ikhlas karena Allah, tidak dapat diganggu, dan syetan tidak berdaya menipunya dan memperdayakannya.

Maka di dalam segala kerja, terutama dalam beribadat kepada Allah, janganlah ada niat di hati karena riya', supaya dilihat dan dipuji orang.

Teranglah kepada kita, bahwa syetan pekerja keras, jangan sampai manusia ada di dalam hidayah Allah atau petunjuk-Nya. 

Diusahakannya dengan segala macam tipuan, bujukan dan gangguan, supaya manusia menyimpang dari petunjuk Allah itu. Karena menyimpang dari hidayah Allah itu adalah sesat. Dan kalau telah sesat, maka akhirnya bersama-sama syetan akan masuk neraka.

Oleh karena itu, syetan senantiasa berusaha, supaya dapat mendorong manusia kepada dua sudut : Menguraikan atau menyia-nyiakan tuntutan Agama, atau berlebih-lebihan supaya melampaui batas Agama, sehingga bukan Agama lagi yang dikerjakannya.

Cara yang demikian ini, yakni mengajak manusia berlaku ifrath dan tafrith, tetapi dikerjakan oleh syetan dalam menggoda manusia, supaya manusia tidak ada dalam petunjuk Allah.

Maka berusahalah dan memohonlah kepada Allah, supaya kita tetap menta'ati petunjuknya-Nya, agar kita selamat dan godaan syetan.

Cari Artikel